Minggu, 18 Agustus 2013

Momen Seremonial


Melewatinya Dengan Doa

Apa ada yang belum tau kalau shalat adalah kumpulan doa?
Ritual harian yang sayang kalau dilewatkan begitu saja. Apalagi bagi seorang mukmin.
Masih dalam rangka memperingati 68 tahun hari Kemerdekaan negara kesatuan Republik Indonesia tercinta. Tanggal 17 Agustus 1945. Selalu ada semangat mengikuti Upacara di Istana Negara meski lewat tayangan televisi nasional
maupun station swasta.
Tiap jam sepuluh pagi dimulai dengan kesiapan peserta upacara. Kemudian kehadiran Inspektur Upacara oleh Presiden RI. Detik–detik proklamasi ditandai dengan bunyi sirine dan dentuman meriam.  Naskah Proklamasi dibacakan oleh Ketua MPR RI. 
image from wikipedia. pembacaab teks asli oleh Presiden pertama RI

Suasana haru saat kemerdekaan Indonesia merdeka yang menyeruak teriring ‘Mengheningkan Cipta’ dilanjutkan pembacaan doa oleh Menteri Agama RI.

Memang, sekali dalam setahun momen ini hadir!

Betapa mustajabnya doa bila momen ini serentak Indonesia menyatukan kedua telapak tangan. Seluruh warga Indonesia memanjatkan doa bersama-sama.. Mendoa bersama.. doa untuk negeri tercinta @_@


Iyah, di beberapa area detik-detik proklamasi diperingati. Di jalan, Polantas menghentikan laju kendaraan. Gedung-gedung ikut menyalakan sirine. Gardu jaga memukul kentongan. Masjid menabuh bedug. Gereja, kuil, vihara meramaikan juga dengan bunyi lonceng. Menundukkan kepala agar khusyuk berdoa.

Ketegangan kembali mendera sekaligus debar haru anggota Paskibra menunaikan tugas mengibarkan bendera. Pasukan pilihan dari 33 propinsi se-Nusantara[dulu 27 propinsi] yang tergabung di tiap regu. Masing-masing regu 17[pembawa  baki bendera, regu 8 [pengerek bendera] dan regu 45[pasukan] simbol kemerdekaan RI. 17 Agustus 1945.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah perhatian untuk blog ini
Semoga Bermanfaat...
Terima kasih atas kunjungannnya...