Terusan dari Catatan tentang Lukaku [1]
Gara-gara luka yang dijahit aku jadi marah-marah sama sahabat dumay-ku +Ania Maharani .. karena tidak mendapat jawaban yang memuaskan kapan kira2 jahitanku bisa dibuka, akhirnya jadi pelampiasan, deh >-<
Semoga dikau sudah memaafkanku, ya...
kapan kita bertemu, Beib???
***
Ada tumbuhan yang kuandalkan sebagai perantara penyembuh lukaku. Yakin الله yang menyembuhkan, dengan tidak lupa upayaku mengobati dengan tanaman yang ALLAH kurniakan di hamparan buminya. Yang tumbuh di tanah yang ALLAH titipkan pada hamba-NYA ini.
Sebenarnya,
urang-aring yang dalam latinnya dinamakan ‘Eclipta
Porstata? Bukannya ‘Jessica Alba
[ups] seperti nama aktris luar sono? Eclipta Alba namanya di wikipedia
Perban ajaib
Aku mencari referensi lewat buku yang kupinjam di Perpus daerah, Surakarta tentang tanaman ini. Yang paling jelas gambarnya yang disusun oleh Dokter Hembing. ALLAHU AKBAR… ada deket disitu! Di sepanjang jalan hiperkes Jebres sampai halaman perpus, tanaman itu tececer.. ck.. ck.. rumput liar… bunga di tepi jalan.. oh, kasihan… [jiyaaahh! الاala KoesPloes] jauh-jauh kubawa bibitnya dari sana ke rumah. Atas kuasa ALLAH jua, di pekarangan urang-aring itu tumbuhnya jadi semak-semak. Bukan sekedar rumput biasa!
Aku mencari referensi lewat buku yang kupinjam di Perpus daerah, Surakarta tentang tanaman ini. Yang paling jelas gambarnya yang disusun oleh Dokter Hembing. ALLAHU AKBAR… ada deket disitu! Di sepanjang jalan hiperkes Jebres sampai halaman perpus, tanaman itu tececer.. ck.. ck.. rumput liar… bunga di tepi jalan.. oh, kasihan… [jiyaaahh! الاala KoesPloes] jauh-jauh kubawa bibitnya dari sana ke rumah. Atas kuasa ALLAH jua, di pekarangan urang-aring itu tumbuhnya jadi semak-semak. Bukan sekedar rumput biasa!
image YunW |
Selain
untuk penyubur rambut dan penghitam rambut, manfaat berikutnya untuk luka baru.
Urang-aring
sangat efektif mengeringkan luka. Cukup
meremas daunnya hingga keluar cairan
hitam, mirip tinta, oleh sebab itu dinamakan daun tinta, lalu ditempelkan pada luka. Jika lukanya lebar dan dalam, perlu
dilumatkan. Begiu nempel, rasanya memang perih. Seperti dihisap-hisap.justru
itu! Keunggulan lain, bisa menyerap
cairan dengan signifikan. Termasuk nanah. Jadi, fungsi urang-aring yang
ditempelkan pada luka adalah mencegah dan mengurangi terjadinya infeksi. Subhanallah ya.. aku mengaplikasikannya pada tubuhku sendiri,
dulu. Dengan menutup luka baru dengan urang-aring, maka bukan masalah membasuh
anggota wudhu langsung menggunakan
air. Perban ajaib ini akan mengering sendiri persis koreng dan terlepas begitu saja saat
mulut luka mengering.
Beberapa
kali juga kucoba pada ayam yang terluka. Banyak yang berhasil, yang gagal
karena lukanya terlalu parah dan menyesal sekali tidak bisa menyelamatkan. Aku
hanya mencoba tapi ALLAH Yang Maha
Berkehendak.
Sayang,
urang-aring memang cepat memulihkan luka tapi kulitku yang sensitif jadi
alergi. Lukanya sembuh tapi timbul kemerahan di sekitar bekas luka. Ruam-ruam
itu runyap [gatal sekali] minyak
kelapa yang mampu meredakannya. Kulit rambutku juga kena ketombe setelah
beberapa kali memanfaatkan khasiatnya. Pernah, punya kutu ketika masih kecil karena
ketularan temen tapi nggak sampai berketombe. Kemunculannya ternyata akibat
memakai orangaring.
Seperti
yang dituturkan Pak Hembing bahwa obat untuk orang satu bisa menyembuhkan tapi
belum tentu untuk yang lain.
Karenanya,
diriku mencari alternatif lain yakni
daun sirih. Ternyata, aku cocok dengan daun ini. Khusus untuk obat luar, lho
ya… bukan untuk dikonsumsi bagi yang terkena keputihan.
Suka njerang air diberi daun sirih buat mandi ^_^, biar harum terutama saat haid. Disamping buat mbasuh.
Untuk nglimbang [membersihkan mata] biasanya kalau matanya merah [belek'en]
dan, bagiku sirih untuk penyembuh luka juga..
Wah, sebaliknya untuk Kanjeng Mami yang lebih cocok
dengan urangaring dibanding daun sirih. Mungkin golongan darah kami berbeda
dimana aku ngikut golongan darah Kanjeng Rama yaitu: A sedang Ibu: AB.
Daun
sirih kalau ditempelin di luka rasanya dingin, nggak perih…
image YunW |
Nah,
untuk mengobati luka yang bernanah, kutambahi daun ngokilo. silahkan searching by google
kalau ingin tau soal tanaman ini, batangnya semburat keunguan, tuh.
Unyu2.. *ada yang antusias dengan warna ini *_^ Ngokilo biasa
digunakan untuk mengatasi tumor. Yang benjol-benjol karena kutilan atau lukanya bernanah. Darah kotor. Banyak pasien istimewaku ; ayam, burung,
kucing.
Keduanya
kuparut beralaskan daun pisang atau daun
sirihnya. Banyak suluran[pucuk yang
menjalar] jadi daunnya temu ros’e[temu
urat] tulang daunnya mirip air mancur[=lihat pada gambar diatas!].
Beda dengan daun yang tumbuh di batang, tulang daunnya menyirip.
Semua
disediakan berlimpah oleh ALLAH di
pekarangan, jadi aku yang musti rajin-rajin memopok dan mengoles kembali ke
luka sehabis wudhu dan mengerjakan
sholat.
Tidak lupa mengolesnya dengan minyak kelapa, terutama jika males marut-marut.
Nasehat
pakar kesehatan bahwa luka jahitan perlu pelembab ekstra agar tidak
terjadi selulit. Alkhamdulillah hari raya lukaku sudah aku bebaskan dari
bebatan meski masih diberi minyak kelapa. Ketemu para sahabat pun sudah
berani berjabat tangan meski masih was-was dengan genggaman erat.
Sampai sekarang pun, sesekali bekas luka jahitan itu berasa seperti sensasi kesetrum. Emang gitu ya? terutama yang saat masih dijahit bila diraba berdesir di ulu hati.
Soalnya, luka jahit ibuku di sikunya juga gitu???
Yang
paling tidak kusuka dari herbal itu adalah membuat tangan kotor. Tapi, itu bisa
diminimalisir lah dibandingkan dengan
khasiatnya ^_^
Eh, jangan sepelekan minyak kelapa murni, deh...
herbal
yang memang harus tersedia di rumah, dan... karena males ngasih
brambang yang dibakar. suka digigitin semut... Ah, berarti diriku memang
manis, kan... buktinya mana ada semut kalau nggak ada gula [apa
hubungannya?**] O_o
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah perhatian untuk blog ini
Semoga Bermanfaat...
Terima kasih atas kunjungannnya...