Add caption |
link lomba:
Leyla Hana bagi-bagi buku 'Lagi-lagi Poligami`Hidup itu pilihan..
Samakah pilihanku dengan pilihanmu?
Pasti, bukan hanya aku yang memimpikan mahligai rumah tangga yang Saqiinah Mawaddah Warrahmah dan selalu dalam naungan ridhla ALLAHHU TA'ALA.. Owh, indahnya! Tentu, nikmatnya syurga dunia akhirat terasa!!!
Tapi
bukan hidup kalau tidak punya masalah..
Dalam kehidupan, setiap langkah perjalanannya penuh dengan cobaan. Berbagai ujian untuk menentukan kadar keimanan seorang hamba pada RABBnya. Dan yang kita bicarakan disini adalah hubungan ikhwan dan akhwat yang bukan mahram dalam ikatan pernikahan. Fokus pada bentuknya yang dari jaman baheula hingga akhir jaman nanti bakal menghiasi pernak-pernik pernikahan. Nggak pake tedheng aling-aling tentang poligami. Pernikahan dimana seorang suami dengan lebih dari satu istri.
Kalau aku ditanya, apa aku termasuk pro atau kontra dengan poligami?
Jawaban singkatnya=
'Yang aku ketahui sebagai umat Islam, poligami diperbolehkan'! sesuai firman ALLAH dalam surat An Nisaa (4) :3 ) *(titik) stop disini dalam artian bahwa aku mengakui poligami itu adalah ikatan yang syah.
Terus,
bagaimana dengan yang kontra?
"ehm #0* dahi berkerut tanda mikir*
yang namanya manusia, hatinya berbolak-balik antara keimanan dengan kemungkaran. Kadang mengakui namun sering juga mengingkari menuruti perhitungan nalar dan akalnya yang terbatas. Sampai disini, semoga kita selalu diberi taufik dan hidayah sehingga mudah mengambil hikmah...
O.. ow.. tema khusus buat wanita lajang tiap Selasa ba'da Ashar tanggal 12 Juni 2012 di MH fm Solo kok, ngebahas mengenai artikel yang tengah aku utheg2. Yu.. huu.. lumayan nambah bahan buat sharing.
Jujur, semula aku hanya menginginkan menjadi istri yang pertama sekaligus yang terakhir. Tak ada bayangan punya madu.. Sepertinya, kok, begitu mendzalimi pihak wanita ya, kalau memiliki istri lebih dari satu? Nggak puas dengan satu istri? Ditambah, gambaran tentang poligami yang terlihat olehku adalah contoh poligami yang gagal. Madu, diperlakukan hanya sebagai wanita simpanan karena dinikah siri. Selebihnya, bukan poligami, tuh.. melainkan pasangan selingkuh. Jelas beda, dong! poligami itu adalah syah baik secara agama atau negara atau kedua-duanya. Nah, selingkuh itu jelas salah.
Pemikiranku perlahan berubah setelah membaca buku seukuran saku karangan Ust. Drs. H. Muhammad Thalib dengan judul 'Mengenal Tipe-tipe Istri' dari penerbit MU Media (Ma'alimul Usroh). Dalam buku kecil itu dikemukakan meskipun singkat namun cukup menjelaskan sifat wanita yang pencemburu sehingga mampu menjadikan suami mengharamkan apa yang sebenarnya telah dihalalkan untuknya. Sebagai wanita yang ingin menjadi baik, tentu tidak mau lah dimurkai ALLAH karena kecemburuan.
Kemudian kabar fenomenal dari seorang da'i ternama yang berpoligami itu, menyadarkan berbagai hikmah diperbolehkannya poligami. Apa saja itu?
=Kalau ingin tau, mending sambil ndengerin tentang kisahku, deh...
Hidup itu pilihan
Samakah pilihanku dengan pilihanmu?
. Skenario yang diinginkan tak terwujud.
Angan-angan yang indah terhempas sudah.
Akibatnya merana karena kekasih idaman memilih wanita lain sebagai bidadarinya.
Owh, langit sekilas berubah mendung,
mendung tak berarti hujan karena hujannya turun di hari kemudian (Hei!)
#.. ku percaya alam pun berbahasa ada makna di balik semua pertanda.. firasat ini... @_@ mungkin, pengalaman pribadi penggubahnya, ya? ... hujan terus membasahi seolah turun air mata... T_T
Bukankah jodoh itu ALLAH Yang Menentukan?
Kenapa risau, toh janji ALLAH bahwa manusia itu diciptakan berpasang-pasangan (Adz Dzaariyaat (51)= 49 )
Jodoh tak kan tertukar.
Memangnya, tidak ingin yang kamu cintai bahagia?
Kalau begitu, biarkan dia berbahagia dengan bidadari pilihannya ¬ ^_^
ya ALLAH.. ridha-kan hatiku dengan segala ketentuan_MU
(Eh) kita belum sampai pada bahasan yang dimaksud !_!
>_< o iy..*ngucek mata!
Terus?
#Mendramatisir masalah betul-betul diperlukan dalam hal ini…
Ingat, kan!
Menanti itu adalah suatu hal yang membosankan.
Dalam penantian panjang itu, kapan dia mau tau?
Tidak tahukah dia, bergiliran laki-laki datang ke rumah bermaksud meminang lalu aku tepis karena penantianku hanya untuknya? Tak kunjung datang lamarannya malah telah menikah dengan gadis lain???
Aku enggak terima!
Emang, nggak ada yang ngasih, kok... Bisa terima dari mana?
Ge-er! penyakit kege-eran! Parahnya, vonis para ahli sudah stadium lanjut.. Ugh, lebih menentramkan demikian daripada menderita CBST (cinta bertepuk sebelah tangan) atau yang lebih menyakitkan terkena sindrom GTB (gayung tak bersambut) heran! Kenapa pakai perumpamaan gayung? Kenapa bukan ember apa gentong sekalian? Eits, kalo pake gentong mah terlalu berat, tho.. (Stop!) *kembali ke bahasan!
Ada baiknya juga, sih, aku ngalamin ini.. agar aku bisa punya empati, maka aku tuliskan catatan harianku di dunia maya. Tolong, Ibu-ibu, para istri benar-benar memahami dan tidak sembarang menuduh! Ungkapan berikut aku jadikan bahan evaluasi diri pribadi. Mengambil ‘ibrah’ dari kejadian yang saya alami sendiri.
*Bagaimana tidak enaknya menanti hal yang tak pasti. Bahkan antara harapan dan angan-angan tak ada bedanya. Hampir tak bisa membedakan realita dengan bayangan.. ck.. ck.. ck..
**Mungkin, sudah jadi sifatnya bahwa wanita itu tipe setia dan tak mudah berpaling. Begitu hati terpaut lalu akan digenggamnya dan terasa enggan melepaskan. . O ya? Bagaimana kalau dia malah tidak tahu? Atau tidak mau tahu?
***Sedang wanita hanya memutuskan menerima atau menolak lamaran dimana pihak laki-laki yang berhak sepenuhnya untuk memilih wanita yang diinginkannya.
Hah, nyontek pada sebuah status Facebook `Mencintaimu dalam diam adalah harga diriku. Aku akan berusaha menepisnya hingga tak bersisa sama sekaii.. Bila kehendak ALLAH mengikat kita dalam cinta suci, ku `kan menumbuhkannya kembali. Biarlah aku mencintaimu seujung kuku!
Begitupun, kenapa masih terasa sakit, ya? Lebih sakit daripada ketika kehilangan Ayah yang meninggal karena memang setiap yang bernyawa itu pasti mati. Padahal, sudah pasrah pada Yang Maha Mengatur segalanya. Bagaimanapun rasa pedih di hati berupaya membersihkan dan menentramkannya. Wahai muslim sholeh dan muslimah terpilih! Inilah ungkapan perasaanku=
∞ aku merasa cemburu jika dia benar-benar menikahinya karena-MU ya ALLAH..
- ∞ Betapa sakit hatiku saat mengetahui dia lebih memilihnya sebagai pendampingnya untuk bersama berjuang di jalan-MU.. ya ALLAH padahal aku juga menginginkannya..
∞ Patah hatiku mengetahui mereka saling mengokohkan disaat aku juga mendamba sandaran guna menguatkan langkah di jalan_MU..
- ∞ Ya ALLAH tak sanggup aku membayangkan apalagi melihat dengan mata kepala sendiri dia bermesraan dengan kekasih halalnya manakala aku menggenggam bara sepenuh tangan masih menanti yang halal bagi diriku..
Be attention, please! Dunia bukan hanya milik kalian berdua dan yang lain ngontrak…
** Tidak trenyuhkah dengan para janda yang sendirian berusaha mempertahankan kehormatannya. Merana, dan terlunta???
** Jumlah penduduk di dunia ini para wanita lebih banyak dibanding pria. Jika seorang pria menikah hanya dengan seorang wanita maka akan banyak wanita yang jadi perawan tua. Perawan itu seperti dirimu juga mendambakan menjadi seorang Istri dan menjadi seorang Ibu.
** Sanggupkah dirimu berbuat adil, wahai muslim sholeh?
** Mampukah hati ridha untuk saling berbagi, hai bidadari yang terpilih? Ehm.. Ehem.. Bukankah shodaqoh yang terbaik itu adalah hal yang paling berharga? Yang paling disayangi?
SEMOGA tidak ada yang tersedak dengan air ludah sendiri, ya.... atau air liur sendiri menjadi susah untuk ditelan?
Lalu, apa dengan pernyataan dalam tulisan ini menandakan bahwa aku setuju dipoligami ( Ta`addud )?
= Sebentar !
Wait for a while!
Asal syarat-syaratnya Ta'adddud/ poligami terpenuhi, dan enggak ada pilihan skenario yang lain..!!
[Ehm, kosakata `pilihan skenario` (frase Menerangkan Diterangkan ) akan berbeda arti jika dibalik frasenya jadi DM= Skenario pilihan. Keliatannya aku tidak akan membaliknya, deh .. mangkanya pake frase MD aja, ya ^_^]
Tentu saja, pilihan skenario yang lain adalah menanti pinangan dari bujangan.. He. He.. He..
Lagian, Ayah kalo masih hidup dan Ibuku takkan rela putrinya ini dimadu.. secara lingkungan belum terkondisi. Pemahaman agama masih pengetahuan awam. Ingin menegakkan satu syariat saja sudah dianggap ekstrim.. Owh, rindunya aku seorang Qowam yang mengajakku bersama berjuang di jalan ALLAH @_@
Whatever, idealnya, sih, pingin jadi yang ‘pertama dan terakhir`(*) tetep, manusia itu penuh dengan dualisme *_*
Dan
Ternyata
Kisah Fathimah Azzahra dan sayyidina Ali R.a itu begitu indah…
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah perhatian untuk blog ini
Semoga Bermanfaat...
Terima kasih atas kunjungannnya...