Image YouandWe |
'Nglangut...!"
Aku terpingkal mendengar Bundaku
sesaat sesudah merasakan yang namanya akar bit 0_o
Memangnya sebuah perjalanan yang panjang sampai beliau berekspresi seperti itu?
Niruin ustaz pengampu kajian Asma'ul Husna karna sering diputer ulang sampe apal #_#
Selanjutnya, malah menyalahkanku seolah bit merah itu rasanya enak banget sampe aku menawarkan bit yang masih sebuah seandainya irisan bit khusus buat ibu tersebut masih kurang ^_^
Belum tau Kanjeng Mami dengan sepengetahuannya aku memakannya dengan campuran bahan lain...
Menurut pakar gizi, juzz atau blenderan itu mending daripada tidak makan sayur atau buah sama sekali. Yang paling bagus hasilnya bagi tubuh adalah dengan cara mengunyah..Tercampur dengan air liur sehingga enzim pencernaan mempercepat proses penyerapan dan berakibat positif untuk organ pencernaan.
Masalahnya
mulut tidak bisa berbohong!
tau makanan yang enak dilidah atau tidak!
Padahal...
Seberapa lama makanan dimulut?
Yang lebih lama kan setelah di kerongkongan dan selanjutnya sampai proses pengeluarannya?
Justru
Mengapa lebih mementingkan rasa yang di mulut daripada yang di badan?
Biasanya...
Yang baik untuk badan itu tidak enak di mulut!
Survei membuktikan :
Panganan hasil olahan dalam minyak di wajan ternyata lebih disukai dan dengan mudahnya cepat masuk dan menghilang dari mulut dibanding sekerat wortel mentah #_#
Nah loe!??
Gegara penasaran dengan buah bit, jadi nyoba-nyoba padu-padan dengan apa yang ada di rumah.
^_^
Buah bit yang ternyata banyak manfaatnya. Akar bit sebagai anti kanker juga mengatasi anemia. Entah, mana yang benar bit itu masuk golongan sayur atau buah. Menurut muasalnya yang merupakan umbi akar, maka aku memasukkannya dalam golongan sayuran.
Warnanya yang merah dan bikin apapun yang ketempelan jadi ikutan merah ditambah citarasanya yang mirip-mirip wortel, agak bingung juga bagaimana mengkonsumsinya.
Mau dimasak sayur layaknya wortel, eman-eman gizinya...
Diblender atau dijuzz, gimana ngabisinnya? Dua buah untuk dua orang? Kalau dijuzz bisa teler, gue 0_o
Kalau tidak segera dihabisin nanti malahan membusuk.. kasih ke tetangga, iya kalau mau? Padahal harganya tidak bisa dibilang murah..
Alhasil dicampur saja dengan buah yang ada. Mumpung diriku sendiri belum mulai puasa karena masih terkena Palang Merah.
Peduli dengan nilai gizi juga, campuran buah bit ini bukan main-main.
Karena Ibuku punya gejala kolesterol dan asam urat tinggi, di rumah mulai disediain macam-macam bahan :
* waluh, dari wikipedia diketahui kalau daging buah yang berwarna kuning ini membantu mengatasi sumbatan pada pembuluh darah. Sumbatan pada pembuluh darah kan bisa menyebabkan gejala stroke?
-kolangkaling, strawberry, mulberry atau besaran dalam bahasa jawanya baik berupa buah yang langsung dimakan atau daunnya yang diseduh laiknya teh, bekatul, buah naga, buah pepino//melodi, buah-buahan lain kecuali semangka dan melon
terus;
*Mbibit pohon kelor yang gizinya sama dengan bayem tapi tanpa kandungan purin,
sayur adas gantian dengan labu siem putih, sawi sendok [pakcoy], wortel, jagung manis maupun nasi jagung
disamping herbal;
* temu lawak, kayu manis, sambiloto, daun salam, kunyit putih, kencur, kunir, daun sirsak, kadang ditambah daun talok/kresen.
Khusus jagung manis yang direbus sendiri dengan diberi sedikit biji adas dan kayu manis lalu disisakan air rebusannya untuk diminum sebagai penawar kadar gula. Rambut jagungnya tidak dibuang bisa buat kuluban.
Hal positifnya, aku yang dari semula semenjak bisa memasak memang sudah mulai diet dengan pola makan sehat jadi punya pendukung, nih ^_^ Mulai mementingkan nilai gizi dan peranan makanan bagi tubuh bukan lagi sekedar memanjakan lidah dengan rasa.
Penyedap rasa jadi mulai kehilangan pengaruh di dapurku. Vetsin, kecap, saos mulai terlupakan. hanya konsentrasi pada pengaturan garam, gula, bawang, brambang, lombok, dan asamnya belimbing sayur atau tomat. Meski masih belum sepenuhnya beralih dari makanan instan maupun kemasan 0_o
===========
Hari ini yang ada adalah kolang-kaling yang sudah dibuat manisan, karena waluh golden-nya masih utuh jadi sayang kalau cuma dikerat sedikit dan sisanya tidak segera diolah.Sekedar intermezo, kolang-kaling dipercaya menghilangkan nyeri-nyeri dan kekakuan pada sendi. Mungkin karena kadar kalsiumnya yang tinggi sehingga cocok bagi mereka yang tidak suka atau pengganti minum susu. Silahkan gugling, deh buat cari tau kebenarannya atau buktikan langsung...
Bahan lainnya adalah kacang merah yang sudah dimasak empuk. Karena ibu takut kena asem urat, ya cuman aku yang melahapnya sendiri. Baik untuk menjadi sumber protein bagiku.
Jelly rasa coklat dengan manis sedang yang dipotong dadu. Makanan ringan yang diolah sendiri ini kaya akan serat. Sengaja gulanya sedikit biar tidak terlalu manis buat camilan.
Berikutnya tledung la.. la.. la... alias kesemek yang lagi musim di pasar Ampel. Tledung.. la.. la.. la.. ini kaya nutrisi berupa karbohidrat, serat, vitamin, dan protein sehingga cocok untuk diet.
Ditambah buah lemon yang dibelakang rumah yang sudah mulai menguning, daripada diincer bocah lewat mending diamankan, deh 0_o
Yap, langsung saja disajikan dalam wadah berurutan =
-Kacang merah
-Manisan kolang-kaling
-Jelly rasa coklat
-irisan buah tledung
-irisan buah bit atau diblender dulu mending tidak meski tanpa air atau sedikit air.
-Perasan air lemon
-madu karena tidak punya dan memang menghindari sirup maka dipilih madu.
-es serut atau es batu
Kalau aku sedikit es sehingga mangkuk buahnya tidak terkena uap es
Ehm!
Warna eksotis dari buah bit bikin es buah campurnya jadi lebih segar!!!
-Tidak seperti halnya minum es dengan gelas karena yang aku lakukan sekedar untuk menikmati akar bit dengan cara istimewa [= baca 'nylimur'] 0_o
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah perhatian untuk blog ini
Semoga Bermanfaat...
Terima kasih atas kunjungannnya...