Antara Cahaya dan Pengetahuan
Jangan dikira daku lebih baik darimuBanyak yang ku tidak tau
Mungkin dirimu lebih baik
Beritau saja aku!
Jadi...
Kita sama, kan?!
...
Berawal dari renungan dari gambar sendiri
yang kujadikan ilustrasi unggahan ayat di Instragram. Ketika tiba waktunya memberikan estafet daku gagal meneruskannya. Aku hanya mengira yang akan kuberikan estafet bersedia mengingat sama - sama suka nulis maupun punya pengalaman mengolah gambar.
Yang namanya perkiraan belum tentu tepat. Eh, perkiraan ku meleset.
Akhirnya daku meneruskan unggahan ayat harian dengan hashtag berbeda #HalaqahAyatALLAH mengingat ayat-ayat ALLAH menerangkan satu sama lain tiada menyelisihi. Aku juga merasa perlu mempelajari dan mengunggah ayat di Instragram sebagai sarananya.
yang kujadikan ilustrasi unggahan ayat di Instragram. Ketika tiba waktunya memberikan estafet daku gagal meneruskannya. Aku hanya mengira yang akan kuberikan estafet bersedia mengingat sama - sama suka nulis maupun punya pengalaman mengolah gambar.
Yang namanya perkiraan belum tentu tepat. Eh, perkiraan ku meleset.
Akhirnya daku meneruskan unggahan ayat harian dengan hashtag berbeda #HalaqahAyatALLAH mengingat ayat-ayat ALLAH menerangkan satu sama lain tiada menyelisihi. Aku juga merasa perlu mempelajari dan mengunggah ayat di Instragram sebagai sarananya.
Bisa jadi ALLAH Berkenan Mengajariku tentang sifat manusia melalui foto-foto itu.
Seperti perumpamaan tentang cahaya yang tembus lalu bertebaran ke sekitarnya.
Penggambaran keimanan.
Layaknya pengetahuan yang membentuk karakter dan menebar kebaikan di sekelilingnya. Di sisi lain ada juga cahaya keimanan yang tak mampu menyentuh sanubari bahkan malah menggelapkan, menyesatkan sekelilingnya.
Semoga kita terhindar dari keburukan dan Semoga ALLAH senantiasa memberikan cahaya terang hingga mampu menebar kebaikan.
(Suntingan 26 Rabi'ul Awal 1438 H / 15 Desember 2017)
Jika cahaya itu petunjuk
Cahaya bukan untuk dipandang
Tapi diperlukan
guna memandang sesuatu
Also see my Instagram!
Bisa jadi ini jadi hikmah lain yang kudapat dalam makna tafsir ayat dalam Qur'an Surah Al Baqarah (2 : 257)
Setelah ayat Kursi,
Ungkapan Ibu Kita Kartini dan dijadikan semboyan sekaligus judul karya
'Habis Gelap Terbitlah Terang'
~Hakikatnya ALLAH yang menjadikan gelap dan terang. Lantas bagaimana cahaya itu menyilaukan mata hingga mampu menggelapkan pandangan. Sebaliknya, dengan bantuan seberkas sinar kita diberi penerangan???
(Suntingan 26 Rabi'ul Awal 1438 H / 15 Desember 2017)
Jika cahaya itu petunjuk
Cahaya bukan untuk dipandang
Tapi diperlukan
guna memandang sesuatu
Also see my Instagram!
Bisa jadi ini jadi hikmah lain yang kudapat dalam makna tafsir ayat dalam Qur'an Surah Al Baqarah (2 : 257)
Setelah ayat Kursi,
Ungkapan Ibu Kita Kartini dan dijadikan semboyan sekaligus judul karya
'Habis Gelap Terbitlah Terang'
~Hakikatnya ALLAH yang menjadikan gelap dan terang. Lantas bagaimana cahaya itu menyilaukan mata hingga mampu menggelapkan pandangan. Sebaliknya, dengan bantuan seberkas sinar kita diberi penerangan???
Ada hikmahnya juga daku menerima tantangan * : #challengeQuran #OneDayOneAyat dari Bunda dengan nama akun @dinu_chan 😺
Jazzakumullah...
Jazzakumullah...
Rajin berburu foto jepretan diri sendiri untuk ilustrasi. Saking rajinnya hampir lupa waktu >_<
Semoga ALLAH Maafkan dan memberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan.
Motret satu saja bisa berjam-jam dan berkali-kali agar sesuai dengan yang kuinginkan yaitu Asli bidikan kamera tanpa digital imaging. Aku wajib bersyukur karena hasil bidikan sering melebihi ekspektasi ^_^
Berikut proses pencarian foto idaman dari ide sampai pelaksanaan.
Kunamakan saja teknik photography bias cahaya...
Dulu kan pernah mengintip rona matahari.
Also can see Insta @youandwed |
Penasaran bagaimana kalau dilihat dari air?
Untuk menjawab rasa ingin tau musti praktek!
Ponsel disiapkan menggunakan tambahan lensa makro yang dipasang manual.
Banyak percobaan gagal menggunakan embun yang menempel di tanaman. Dahannya tertiup angin menjadikan kamera gagal fokus. Semprotan buatan juga tak memuaskanku.
Gelas yang diisi penuh air bening dan dihadapkan ke arah matahari. Syukurlah ada jendela menghadap ke timur. Jadi daku leluasa cekrekan di dalam ruangan.
Sinar matahari juga tidak langsung ke kamera Karena terhalang kaca riben dengan ketebalan kurleb 5 mm, di luar teralis.
Hasil terbaik untuk foto gelas masih tersimpan dalam file. Foto di atas sebagai sampel. Sayang juga ngilangin foto gelas yang terlihat dramatis tersebut.
Keinget dapetin foto luar biasa mengenai rona matahari ini. Sebelumnya pernah mendapat jepretan
Di bawah ini foto menakjubkan ketika mencoba menyemprotkan air ke teralis dan di hadapannya matahari sewaktu Dhuha...
Also can see on Insta @youandwed |
Nah! Melakukan hal yang sama yang pernah kulakukan sebelumnya. Kali ini, keberadaan gelas berisi air masih dipertahankan. Terletak di bawahnya.
Berikutnya mengolah kamera sesuai teknik photography yang telah dipelajari. Menentukan fokus, rule of third, tapi karena di kamera ponsel bawaan tidak ada grid aku mengandalkan kemunculan kotak penanda, tepat di tengah gambar yang apabila dalam kondisi tertentu bisa ditentukan otomatis posisinya dengan sentuhan sebagai point of interest. Selebihnya tinggal menggeser ke depan atau belakang. Kadang mengganti sudut pengambilan gambar.
Also, see Insta @youandwed |
Hasil dari kamera bawaan ponselku. Lantas mencoba dengan aplikasi unggahan yang ada grid-nya. Camera FV-5 Lite. Tapi, Ups?!?
Sepertinya perlu pembaharuan -_-
Begitu diterapkan dengan aplikasi khusus untuk huruf Arab. Ku nggunain Photex
Also can see Insta @youandwed |
_*****_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah perhatian untuk blog ini
Semoga Bermanfaat...
Terima kasih atas kunjungannnya...