Sabtu, 23 Juni 2018

Berawal dari Semboyan Koperasi


Teringat kisah yang dituturkan oleh Bapak ketika masih aktif mengajar.
Bapak seorang guru SD Negeri. Kala itu semangat untuk mengabdi tidak menyurutkan langkah mendidik putra-putri daerah meski dengan gaji pas-pasan. Banyak potongan buat pajak lah, simpanan masa pensiun, juga jaminan kesehatan. Hingga profesi  guru dipandang sebelah mata karena penghasilannya kalah telak dari para pedagang.
Penghidupan sehari-hari harus pinter-pinter putar akal supaya tidak kelaparan. Gali lobang tutup lobang sepertinya sudah jadi kebiasaan.
Apalagi jika ada kebutuhan mendesak, sungguh bantuan dana yang mudah dan dapat disegerakan begitu didambakan.
Pengalaman hidup dilengkapi pengetahuan dicoba untuk dimengerti dengan memprakarsai suatu bentuk kerjasama mengatasi masalah pelik mengenai keuangan tersebut. Para guru yang merasa senasib membentuk  wadah layaknya koperasi. Anggotanya sepakat mengumpulkan modal untuk dipakai guna memenuhi kebutuhan internal anggota. Kalaupun ada pihak luar memerlukan bantuan maka harus ada anggota yang menjamin pinjamannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah perhatian untuk blog ini
Semoga Bermanfaat...
Terima kasih atas kunjungannnya...