Melewatinya Dengan Doa
Apa ada yang belum tau kalau shalat adalah kumpulan doa?
Ritual harian
yang sayang kalau dilewatkan begitu saja. Apalagi bagi seorang mukmin.
Masih dalam
rangka memperingati 68 tahun hari Kemerdekaan negara kesatuan Republik Indonesia
tercinta. Tanggal 17 Agustus 1945. Selalu ada semangat mengikuti Upacara di
Istana Negara meski lewat tayangan televisi nasional
maupun station swasta.
Tiap jam sepuluh
pagi dimulai dengan kesiapan peserta upacara. Kemudian kehadiran Inspektur Upacara
oleh Presiden RI. Detik–detik proklamasi ditandai dengan bunyi sirine dan
dentuman meriam. Naskah Proklamasi
dibacakan oleh Ketua MPR RI.
Suasana haru saat kemerdekaan Indonesia merdeka
yang menyeruak teriring ‘Mengheningkan Cipta’ dilanjutkan pembacaan doa oleh
Menteri Agama RI.
Memang, sekali dalam setahun momen ini hadir!
Betapa mustajabnya doa bila momen ini serentak Indonesia menyatukan kedua telapak tangan. Seluruh warga Indonesia memanjatkan doa bersama-sama.. Mendoa bersama.. doa untuk negeri tercinta @_@
Iyah, di beberapa
area detik-detik proklamasi diperingati. Di jalan, Polantas menghentikan laju kendaraan.
Gedung-gedung ikut menyalakan sirine. Gardu jaga memukul kentongan. Masjid
menabuh bedug. Gereja, kuil, vihara meramaikan juga dengan bunyi lonceng. Menundukkan
kepala agar khusyuk berdoa.
Ketegangan kembali
mendera sekaligus debar haru anggota Paskibra menunaikan tugas mengibarkan
bendera. Pasukan pilihan dari 33 propinsi se-Nusantara[dulu 27 propinsi] yang
tergabung di tiap regu. Masing-masing regu 17[pembawa baki bendera, regu 8 [pengerek bendera] dan
regu 45[pasukan] simbol kemerdekaan RI. 17 Agustus 1945.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah perhatian untuk blog ini
Semoga Bermanfaat...
Terima kasih atas kunjungannnya...